Berbahagialah hai jiwaku, yang merasakan perlindungan dari Sang Maha tinggi setiap waktu, tanpa aku terlalu menyadarinya dengan lebih baik. Hari-hari berlalu biasa saja , tanpa jasa sedikit pun bahkan tanpa kuminta untuk dijaga dan dilindungi. Tidak juga karena aku terlalu percaya, tetapi sungguh karena KEMURAHAN ALLAHKU yang kuimani dan kucintai.
Berbahagialah hai jiwaku, yang merasakan dan mengalami diampuni dan dibebaskan dari kesalahan dan kelemahanku. Saat-saat kelemahan mendera hati bahkan tanpa kusadari kelemahan dan dosa bagaikana jerat-jerat yang sulit dilepaskan, tetapi tiba-tiba aku selalu merasa bebas. Dari diriku dan hakekat diriku, sungguh tidak berdaya untuk keluar dari jerat-jerat maut itu, tetapi sungguh karena KERAHIMAN ALLAHku yang kuimani dna kucintai.
Berbahagialah hai jiwaku, yang merasakan selalu bertumbuh dan berkembang, tidak hanya ragaku tetapi juga imanku dan pengharapanku. Aku yang seharusnya layu, mati karena ganasnya sengatan sungut-sungut maut, juga yang ragaku, dimakan oleh usia, oleh penyakit dan segala jenis virus yang melumpuhkan, aku yang organ-organ penting dalam tubuh, dihinggapi bakteri yang mematikan. Iman dan pengharapanku yang semula tidak lebih baik dari binatang-binatang piaraanku yang tidak punya akal budi dan hati nurani, aku yang berani berjalan sekian jauh dalam kesendirian dan terlalu nekat untuk berenang di lautan lepas, tanpa punya apa-apa…. Aku masih mendapati diriku, masih bernapas… bernapas dengan udara dan bernapas dalam Roh. Itu bukan karena ada sesuatu yang baik dari diriku atau karena aku pantas untuk mengalaminya tetapi semata-mata karena KREATIVITAS ALLAHku yang Maha kuasa, yang berkuasa membiarkan aku berjalan sendiri dan punya kuasa besar untuk melakukan segalanya untukku. Aku sadar ketika sudah terjaga dari semua itu.
Berbahagialah hai jiwaku, yang merasakan sentuhan keselamatan yang luar biasa besar. Yang sebenarnya sama sekali sudah layak untuk dibuang, diinjak-injak, atau dibakar seperti sekam, atau ditebang seperti pohon yang tidak menghasilkan buah, tetapi dibiarkan menghias ladang dunia ini, dengan tetap berdiri tegak bahkan masih tertanam kokoh kuat. Oh… dari manakah kukuatan itu… dari diriku, sama sekali tidak ada peluang untuk tetap bertahan hidup, namun kuakui sungguh.. karena KESABARAN ALLAHku yang maha besar padaku, telah berkali-kali aku diberi kesempatan kedua. Yach.. selalu ada kesempatan kedua untukku, dan belum pernah ada ultimatum sebagai kesempatan terakhir.
Berbahagialah hai jiwaku, yang merasakan sentuhan penghiburan yang luar biasa besar. Aku yang sebenarnya tidak pantas untuk memperoleh hiburan, karena aku tidak terbiasa untuk mencari penghiburan dalam DIA, dikaruniai penghiburan kasih dalam ROh kudus. Aku yang hanya tahu memelihara kecemasan dan kekuatiran dalam benak dan memendamnya dalam hati sampai membusuk, sepantasnya tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi kutemukan diriku selalu dihibur dan dianugerahi kegembiraan dengan kemudahan-kemudahan yang tidak pantas kuperoleh. Hidup yang enak, bangun pagi dengan badan yang segar, makan minum tersedia, bergizi dan menyehatkan, music yang memanjakan telingaku, pemandangan indah yang memanjakan mataku, fasilitas hidup yang nyaman yang memanjakan jari-jari tangan dan kakiku. Penghiburan yang memanjakan diriku. Sepantasnya bukan untukku, tetapi aku telah menerimanya dengan berlimpah-limpah. Sungguh, semua itu kuakui karena PENGHIBURAN KASIH dari ALLAHku, yang menyediakan semuanya itu, tanpa menghitung seberapa banyak untukku.
Berbahagialah hai jiwaku, yang merasakan sentuhan sukacita dan damai di hati yang luar biasa. Meski telingaku mendengar aneka derita dunia dan mataku memandang derita kehidupan yang tiada henti, dan hatiku selalu diliputi oleh kekuatiran akan masa depan yang tidak punya jaminan apa-apa untuk diriku dan duniaku. Aku merasakan damai setiap hari yang selalu gratis… dan sungguh-sungguh penuh. Sungguh kuakui semua itu karena KEDAMAIAN ALLAHku yang selalu melingkupi aku dengan penuh bagaikan awan di sekelilingku.
Berbahagialah hai jiwaku, yang selalu merasakan doa-doa dan harapanku dipenuhi dna terkabulkan, Sampai-sampai aku merasa seolah-olah aku sendiri yang memiliki semua itu dan mataNYA hanya tertuju kepadaku dan memenuhi kebutuhan hidupku. Bahkan aku alami, ketika kusampaikan kerinduanku untuk dia , mereka dan kita semua, aku selalu merasa, semua sudah ada dan tersedia. Aku tidak perlu lama-lama menunggu sampai bertahun-tahun untuk menerima semua itu. Seketika ketika aku menghendaki dan meminta semua sudah ada dan tersedia, bahkan lebih dan sisa. Sungguh.. kuakui bukan karena aku pantas menerimanya, tetapi semata-mata karena KEKAYAAN ALLAHku yang luar biasa berlimpah, aku selalu dan selamanya mendapat bagian seturut yang kuperlukan.
Berbahagialah hai jiwaku, sebab ALLAHMU yang agung itu, berkenan melakukan semuanya menurut kehendakNYA dan berbahagialah karena ALLAHmu menginginkan engkau bahagia.
Bersyukurlah hai jiwaku, dengan sepenuh hati, budi, jiwa, tenaga dan kekuatanmu, Bersyukurlah, sebesar kebahagiaan yang telah kaurasakan dan kauterima.
Bersyukurlah sebab engkau dicintai, dicintai, dicintai sungguh dengan penuh dengan kuasa.
Bersyukurlah dan bersujudlah, biarlah KEKUASAAN CINTA semakin melimpah dalam hidupmu.
Pangkalpinang, 3 Des 2009 PEsta st. fransiskus xaverius pelindung misi. 06. 45 WIB