MELANGKAH BERSAMA YESUS
Berani melangkah maju adalah suatu pilihan menuju pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Sebagaimana aku dan teman-teman, berani melangkah maju untuk menempuh tahap pembinaan sebagai calon biarawati KKS sebagai seorang postulant, setelah setengah tahun menjalani masa aspiran .
Senin, 15 Agustus merupakan hari bahagia bagi kami. Kami melangkah bersama dengan bangga, memakai jubah putih, dengan wajah berseri diterangi cahaya lilin. Rasa hati mengharubiru, meskipun belum apa-apa baru memasuki masa postulant, tetapi mengenakan jubah putih dengan lilin bernyala , mengucapkan niat dengan suara lantang, rasanya semua sudah tercapai. Kerinduan yang selama ini diperjuangkan dengan meninggalkan kampung halaman dan segala yang menarik, seolah terlunaskan, meski baru sebagai postulan.
Kami membulatkan niat hati untuk mengikuti jejak Yesus, sosok yang telah memikat hati, pikiran dan cinta kami. Kegembiraan yang tak dapat diuraikan dengan kata, hanya senyum kebahagiaan sebagai ungkapan terdalam yang disatukan dengan Perayaan Ekaristi Kudus. Alunan musik merdu, lagu-lagu yang indah dinyanyikan penuh semangat oleh para suster dan bruder, terdengar di telinga seperti suara malaikat yang memadahkan pujian bagi Allah. Kami merasa bagaikan tengah berada di pintu surga. Doa-doa yang dipanjatkan, serta Sabda Tuhan yang dibaca dan direnungkan mengantar kami menuju pelabuhan kasih Kristus bagi kami yang siap sedia membuka diri bagi sapaan Tuhan.
Kami siap untuk melangkah bersama Tuhan berjalan menyusuri lorong panggilan hidup yang suci. Meski kami tahu, perjalanan panjang dan berliku dengan tantangan yang siap menghadang. Kami siap berjuang bersama Tuhan, menyerahkan diri pada-Nya untuk dibentuk melalui para pendamping, pembimbing dan pendidik dalam Kongregasi. Kami siap berjuang bersama Tuhan, meski sadar, dalam banyak hal kami tidak tahu apa-apa dan harus banyak belajar agar semangat hidup Keluarga Kudus Nasaret, dalam iman yang teguh penuh pengharapan, dalam kesederhanaan dan siap sedia melayani, dalam doa dan ketaatan serta siap menderita suatu saat nanti menjadi milik kami dan terpahat di hati.*** Ivana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar