Bagi sebagian orang, mimpi merupakan salah satu petunjuk pilihan hidup meski mungkin bagi yang lain, mimpi sekadar sebagai bunga tidur. Ada juga yang merasa mimpi sebagai sebuah pewahyuan Tuhan terhadap seseorang.Tentu tidak semua mimpi memuat maksud tertentu atau berupa pewahyuan dari Tuhan untuk seseorang. Terserah percaya atau tidak percaya, yang pasti bagi saya mimpi pada suatu saat tertentu merupakan sebuah petunjuk Tuhan. Mungkin karena saya suka tidur dan mudah tidur, maka mudah juga untuk bermimpi. Rasanya setiap kali tidur selalu ada mimpi dengan motif bermacam-macam. Umumnya mimpi saya pada hal-hal yang belum pernah terjadi, pada tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi.Bahkan sering mimpi bersambung, maksudnya dulu pernah mimpi dan ketika bermimpi dalam mimpi saya merasa ada sambungan dari mimpi yang dulu.
Banyak mimpiku telah menguatkan saya dalam menjalani hidup, bahkan gara-gara mimpi juga saya telah memilih KKS sebagai tempat labuhan hati saya untuk mewujudkan panggilan dan cinta saya pada Tuhan. Awal kisah, sejak kelas dua SMP saya telah aktif berkoresponden dengan beberapa tarekat suster, karena sejak kecil sangat tertarik menjadi suster. Selama lebih dari tiga tahun saya berkontak dengan suster Pasionis di wilayah Sekadau Kalimantan Barat.Beberapa susternya saya kenal melalui koresponden. Mereka sangat memperhatikan dan membantu saya melalui bimbingan lewat
Tuhan memang selalu punya cara tersendiri dan waktu yang tepat untuk melakukan yang dikehendaki-Nya. Beberapa bulan sebelum ujian terakhir saya mendapat brosur dari teman sekolah yang telah beberapa waktu berkoresponden dengan suster KKS. Melihat brosur dan mendengar nama Pangkalpinang, muncul dorongan ingin berkoresponden dengan suster KKS di Pangkalpinang.Keinginan diperkuat ada seorang teman yang sudah berkontak dan menyatakan setelah tamat akan berangkat ke Pangkalpinang. Hobiku untuk berkoresponden mendukung keinginan ini, saya mencoba menulis
Ketika waktu semakin mendekat, kedua tarekat ini masing-masing memaparkan rote perjalanan, biaya yang dibutuhkan, persyaratan yang mesti dipenuhi dan petunjuk lainnya. Gawat, sampai sejauh itu orang tua belum tahu keinginan dan cita-citaku, meski sebenarnya sudah lama mereka tahu niat itu dari pola hidupku. Orang tua tidak jadi masalah, lebih mudah untuk diyakinkan asal dengan cara yang tepat. Tetapi memilih antara CP atau KKS,
Saya sedikit tahu diri dan sadar bahwa keputusan awal merupakan langkah untuk selanjutnya. Salah memilih bisa fatal. Saya juga sadar bahwa pilihan ini bukan sekadar untuk mencoba-coba, bukan asal pergi dari rumah atau merantau sehingga kalau tidak suka, atau tidak cocok bisa cari yang lain. Saya sadar bahwa menjadi suster adalah panggilan dan pilihan Tuhan, tidak sekadar seperti saya memilih baju atau sepatu, yang kalau tidak suka tidak perlu dipakai atau kalau usang dibuang, kalau bosan ditinggalkan. Meski masih sangat muda, tetapi berkat bimbingan, saya mengerti bahwa pilihan awal harus merupakan sebuah keputusan akhir. Bagaimana saya bisa tahu saya bertahan sampai akhir dan tidak lari, tidak sempat terpikir atau masuk dalam pertimbangan saya. Bagi saya yang penting kalau Tuhan sendiri yang mau, pasti Dia akan mengurus, memelihara dan menjaga saya. Saya cuma tahu bahwa Sabda-Nya dalam Lukas
Bunda Maria menjadi andalan untuk mengadu isi hati, memohon petunjuk agar tepat. Bahkan saya berani berdoa, kalau benar rasa hati yang telah lama bersemi di hati adalah kehendak Tuhan, berilah petunjuk yang meyakinkan saya bahwa pilihan ini tidak keliru dan membawa berkat bagi diriku, keluarga , sesama dan untuk Tuhan.Bahkan berani berjanji dengan Bunda Maria, kalau sungguh kehendak Tuhan,saya berani tinggalkan segalanya dan berani berjuang untuk itu. Banyak waktu dihabiskan untuk berlutut di gua Maria dan banyak darah telah diisap nyamuk tanpa sadar karena khusuk berdoa. Berdoa, merenung, mengadu atau mengancam Tuhan, tidak jelas bagi saya waktu itu yang penting di depan Bunda merasa tenang dan nyaman.
Malam menjelang pagi pada hari terkhir ujian Nasional, ketika seluruh waktu, energy, perhatian terserap untuk belajar, mimpi itu datang. Sebuah kapal kayu berlayar jauh dengan banyak penumpang yang tidak dikenal mampir di dermaga kotaku. Bersama beberapa sahabat dari kejauhan kami melihat kapal kayu itu sambil mencari tahu dari mana kapal itu dan ke mana dia pergi. Sebelum ada jawaban, musibah menimpa kapal itu padahal tidak ada ombak dan angin badai. Di depan mata mimpiku, kapal itu terbalik dan hampir tenggelam. Aku terkejut mengapa tiba-tiba terbalik dan lebih mengejutkan ada sesuatu yang berasal dari kapal terbang ke arahku dan seolah menuju kepadaku. Aku menangkap seperti menangkap bola kasti mainan dari kertas. Benda itu tertangkap olehku, terperangah kulihat, sebuah patung Keluarga Kudus setengah badan yang cukup berat. Waktu itu, aku belum pernah melihat patung keluarga Kudus, kalau patung bunda Maria atau Hati Kudus, sudah banyak beredar dan dimiliki keluarga.
Masih dalam alam mimpi tanpa aku berpikir, batinku sadar dan tahu, patung Keluarga Kudus adalah petunjuk Tuhan dan jawaban Bunda Maria atas doa-doaku bahwa Keluarga Kudus, KKS adalah pilihan Tuhan untukku.
Mimpi ini masih segar dalam ingatanku dan gambaran patung Keluarga Kudus setengah badan dalam mimpi masih menghantui aku setiap kali memandang patung atau masuk toko rohani. Banyak patung Keluarga Kudus telah beredar tetapi belum kutemukan seperti dalam mimpiku.Bukan mimpi, kalau sampai KKS berumur lima puluh tahun secara konstitusional, aku berada di sini bersama teman-teman seperjuangan dan sepanggilan untuk berjuang. Perziarahan hidup iman, hidup panggilan, hidup manusiawi dan hidup pelayananku di KKS hanya berawal dari sebuah mimpi.
Kukenang St.Yosep, suami bunda Maria, pelindung KKS, mengenal petunjuk Tuhan melalui mimpi dan berani taat pada kehendak Tuhan melalui mimpi. Kalau aku seorang KKS bermimpi dan berani melihat kehendak Tuhan melalui mimpi, kini aku tidak heran dan terkejut lagi, sebab rupanya Tuhan dapat menyatakan kehendak-Nya melalui mimpi. Sempat aku berpikir, Tuhan juga punya mimpi impian khusus buatku dan buat KKS. Beberapa telah disingkapkan-Nya melalui pendahulu, perintis, para pionir dan semua yang berani bermimpi dan berani percaya keajaiban mimpi. Masih tersimpan impian abadi yang hendak disingkapkan-Nya kepada umat-Nya, mimpi akan keselamatan semua anak-Nya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar