Senin, 19 April 2010

PESTA EMAS PERZIARAHAN KKS

zwani.com myspace graphic comments



PESTA  EMAS  PERZIARAHAN  KKS

 

Senin, 19 April 2010,   untuk pertama kalinya lagu Mars KKS «  Mawar Kasih » diperdengarkan kepada  semua umat  yang hadir dalam perayaan Ekaristi Syukur  Pesta  Emas  KKS. Hari ini, dikenangkan  genap 65 tahun Mgr.Vitus Bouma, SSCC, pendiri karismatis KKS, wafat  dalam tawanan di daerah Belalau – Sumatera  Selatan. Hari ini, semua  suster  dengan wajah ceria, ikut  serta  dalam prosesi Perayaan Ekaristi meriah. Hari ini bahkan pada  jam yang sama, para suster yang berada di luar  Bangka  juga bersama-sama bersatu hati bersama  untuk bersyukur  dalam Perayaan Ekaristi meriah di paroki masing-masing. Bersatu hati, berpadu syukur memuliakan Tuhan atas karya-Nya yang agung bagi kehidupan para suster.

“ Warta  sukacita  Tuhan, dambaan semua insan, kau diutus membawanya  bagi dunia  yang fana. Tak  dapat  kau mengingkari tugas  suci  di pundakmu, meski kau hujankan rahmat  bagi jiwa-jiwa yang  gersang. Keluarga  Kudus pelitamu,  satukan debar sukmamu  «  kasih dinanti  di tengah badai, Keluarga Kudus memanggilmu jadi bentara. Di jejak Kristus  langkahmu pasti, kautumbuhkan mawar  terindah. Tebarkan semerbak wangi, mawar  kasih mawar  damai, bagi setiap rumah tangga, demi kemuliaan Tuhan,’ demikian  dengan  lantang  dan  penuh semangat, paduan suara Gregorius-Sesilia dari Paroki  St.Bernadette Pangkalpinang mengumandangkan Mars KKS  ini  pada  Perayaan Ekaristi Syukur  50 tahun  kehadiran  suster  KKS  di Pangkalpinang.

Sebanyak  17 imam dan seorang diakon ikut serta  dalam misa konselebrasi dengan selebran utama  Vikjen Keuskupan Pangkalpinang, RD. FX. Hendrawinata.  Iringan   tangan gemulai  putri-putri cilik mengantar  prosesi  panjang  para suster  dan imam koselebran memasuki  gereja Katedral St.Yosep Pangkalpinang.  Hujan rintik-rintik yang  sejak beberapa jam lalu membahasi sebagian wilayah kota Pangkalpinang, terpaksa  terpaku  dan turut menyaksikan  dari jauh, tak sempat  turun membahasi halaman katedral. Dengan langkah pasti mengikuti irama  lagu  pengiring para penari,  hati berpadu  dalam rasa  syukur  yang besar  dan berlimpah kepada  Allah  sumber  kehidupan. Dari  barisan para  suster  nampak  bisa  dihitung  dengan jari, bahwa  di antara  para  suster  yang  hadir  hampir  50 tahun yang  lalu  tidak ada yang pernah membayangkan bahwa  hari ini, 19 April 2010 dalam kenangan  penuh syukur, KKS   masih ada dan hidup. Dan kuntum-kuntum mawar  kecil  yang  ditabur  oleh Tuhan di bumi Bangka  yang  disemai oleh Mgr. Vitus  Bouma, SSCC  bertumbuh seiring  berlalunya  waktu. Hari  ini, genap 50 tahun, mawar  kecil itu hidup dan kuntum-kuntumnya  bermunculan di sekitarnya, persis seperti  yang  digambarkan  dalam bunga-bunga indah di sekitar  altar  Tuhan.

Keharuman   sukacita  yang berasal dari Tuhan, memang  pantas  diwartakan oleh  yang mengalami  kasih dan sukacita- Nya agar semua boleh merasakan  harum semerbak  mawar kasih Tuhan yang   tumbuh bagaikan bunga  liar  di taman dunia,  terhimpit  di antara  sekian bunga yang indah, nyaris  tidak nampak bila  dipandang  dari kejauhan, namun sesungguhnya  dialah mawar kecil yang dipelihara tangan Sang  Ilahi, sejak  Sang  Pencipta menginginkan dia hidup, bertumbuh, berkembang  dan berbunga  di tanah Bangka ini.Mawar kecil inilah,  KKS.

Dalam kotbahnya,  Pastor  Hendra  menceritakan sekelumit  kisah  kehadiran mawar  kecil KKS  sebagai   bunga kebanggaan Tuhan yang  dibiarkan hidup di Pangkalpinang. Meski  sejak awal kehadirannya, tidak kurang tantangan dan kesulitan menghimpit  kehidupan mawar  kecil ini, bahkan  dalam suatu periode  hidup  di masa lalu, mawar ini layu dan nyaris mati, bahkan banyak orang telah mengira sungguh-sungguh sudah mati. Namun,  kenyataannya sampai hari ini tetap hidup. Sebagai  umat keuskupan Pangkalpinang, patut  berbangga memiliki sebuah tarekat  suster  berstatus  diosesan yang  dari namanya  sudah melekat  erat nama Pangkalpinang, yang hadir  dan berkarya  di tengah  umat keuskupan Pangkalpinang. Diakui pula  bahwa  pada masa awal, sebagian orang  mengenal KKS  sebagai tarekat  yang diperuntukkan bagi gadis-gadis Tionghoa yang  ingin mengabdikan hidupnya bagi Tuhan dan sesama. Namun dalam perkembangan selanjutnya, tidak hanya  untuk gadis Tionghoa, tetapi dari mana saja  yang berkehendak baik, yang  dikirim Tuhan untuk mengabdi-Nya dalam dan melalui  KKS.

“Jika  bukan karena IMAN  kedua pendiri  KKS, pendiri karismatis Mgr. Vitus Bouma, SSCC  dan Pendiri kanonik Mgr Nikolaus Petrus Gabriel van der Westen, SSCC, sulit  dikatakan bahwa  KKS pada hari ini bisa merayakan pesta emas” ungkap Sr.Yosepha Bahkeetah, KKS selaku Pemimpin Umum KKS  dalam kata sambutan pada acara resepsi di  gedung  Mario Jhon Boen. “Dalam permenungan semua suster, diakui bahwa karena IMAN maka Allah Tritunggal memperhitungkan segala usaha, jatuh bangun KKS  dalam kesetiaan pada kehendak Allah. Moto KKS “ Kehadiran Yang  Ilahi dalam Hidup Manusia” selalu mengingatkan kami para suster  KKS  untuk selalu mempunyai iman, sehingga  dimampukan untuk melihat kehadiran Allah dalam setiap peristiwa  hidup. Dalam iman, tidak ada yang mustahil untuk meneruskan pelayanan yang telah dirintis oleh kedua pendiri KKS. Dengan  cara-Nya sendiri, Allah membentuk, membimbing, menyertai kami untuk selalu terbuka pada rencana Bapa. Moto  itu pula yang selalu mendorong dan memacu kami untuk  menghadirkan  Yang  Ilahi  di  tengah keluarga bangsa-bangsa  di  dunia dalam semangat  iman yang berpengharapan dan kasih,” lanjutnya. Menutup  kata sambutannya   dua buah pantun ala Melayu Pangkalpinang  meluncur bebas : “ Jalan-jalan ke Pulau Bangka. Melihat Pantai  nan putih indah. Terpaut  hati tak tak disangka-sangka, padamu KKS yang tercinta.  Satu  titik, dua  koma, KKS  cantik siapa yang punya.”

Siapa  yang  punya, tentu  punya Tuhan yang  telah menjaga dan memelihara sekian lama  untuk keharuman dan kebesaran nama-Nya. Hadir  dalam misa meriah ini  Provinsial SCJ, BM, Pemimpin Umum suster  FCh, Suster HK,   Dewan Pimpinan Suster FSGM, MSF, para biarawan-biarawati yang berkarya  di Bangka serta  para sahabat.  Acara   ramah tamah dimeriahkan dengan  suguhan  kreativitas para  suster. Diawali  dengan menyanyikan lagu Mars  KKS dilanjutkan dengan tarian-tarian budaya tempat para suster berasal, yang  tidak hanya memanjakan  mata para undangan yang hadir  tetapi terutama mau menunjukkan bahwa  entah dari mana datangnya tidak penting, yang penting  KITA  SATU  dalam KKS, satu dalam langkah bersama  mewujudkan mimpi para  pendiri, para pendahulu, satu hati dalam melayani  Tuhan yang  telah memanggil dan memilih hamba-hamba-Nya.

Kuntum-kuntum mawar KKS, mawar kasih, mawar  damai mesti tetap hidup seperti  yang diidamkan oleh yang menyemainya  dan yang telah turut memeliharanya, yakni para perintis, pioneer, pendahulu yang  dipakai oleh  Sang Pencipta-Nya sebagai perpanjangan tangan-Nya  yang kuasa  untuk menuntun langkah hidup KKS di masa yang akan datang. Proficiat***


Twitter Background

Tidak ada komentar:

Posting Komentar