Rabu, 24 Februari 2010

Tridium KKS - MENATAP FAJAR BARU

Sudah menjadi tradisi Kongregasi, setiap tahun menjelang Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yosep pesta nama dan pelindung KKS, pada bulan Desember diadakan persiapan rohani berupa tridium. Tahun ini, Pesta Keluarga Kudus jatuh pada tanggal 27 Desember 2009. Acara tridium yang terjadi dalam tiga kali pertemuan menjelang pesta Natal yang diikuti oleh para postulan, novis dan semua suster di Bangka. Tema yang diusung “ Perziarahan Kongregasi dalam Terang Iman” mengarah pada permenungan sejarah Kongregasi KKS sejak awal mula berdirinya tahun 1937, usaha kemandirian Kongregasi yang diwarnai terang gelap iman sampai pada perkembangan masa kini. Dengan narasumber Sr.Gabriella, KKS, Sr.Paula dan Sr.Lusie, KKS para suster dibawa untuk napak tilas sejarah Kongregasi, dalam ingatan, dalam iman dan dalam realita.
Sudah saatnya, para suster belajar dari sejarah yang benar, dari para pendahulu yang merupakan saksi sejarah. Dengan mengenal kisah kasih perjalanan hidup beriman diharapkan tumbuh rasa cinta yang semakin besar pada Kongregasi dan karya perutusannya, demikian tujuan yang mau dicapai melalui proses tridium ini. Dengan berbagai metode antara lain dinamika kelompok, diskusi, sharing bersama, permenungan pribadi, dalam suasana doa para suster dibantu tidak hanya sekadar tahu pahit manisnya, putih kelamnya, terang gelap dan harum busuknya masa lalu, tetapi dihantar untuk lebih menyadari, menyelami kasih Allah yang luar biasa besar dan perkasa, yang telah menuntun perjalanan hidup Kongregasi melewati lembah hijau dan padang gurun kehidupan. Apapun yang terjadi, sudah terjadi dan dalam realita iman, Tuhan turut berperan di dalamnya dan selalu menyatakan kehendak-Nya yang perlu selalu dicari dan dijalani. Para suster diantar untuk memaknai saat-saat menjelang HUT emas Kongregasi dengan menyadari kembali keberadaannya di KKS, mengenali kembali motivasinya untuk memilih masuk KKS, untuk melihat sejauh mana peran kehadiran dirinya dalam seluruh tugas perutusan KKS.
Sosok Yesus, Maria dan Yesus Sang Pelindung dan teladan utama menjadi sosok yang direnungkan berulang-ulang untuk semakin dalam menyelami kehendak Tuhan dan semakin mampu meneladani pola hidup Kristiani sejati. Konstitusi dan direktorium yang merupakan ’ undang-undang” KKS didalami, dan dengan berbagai cara diharapkan semakin diakrabi oleh semua suster. Agar semakin menjadi sahabat konstitusi perlu dikenal secara lebih mendalam, dicintai dengan membaca, membaca, membaca, merenung, mendalami dan menjalaninya dalam realita hidup.
“Sejarah masih terus berlangsung dari dulu hingga kini. Semua suster menjadi saksi sejarah, sekaligus pelaku sejarah. KKS dulu, kini dan nanti merupakan KKS yang menyejarah, maka setiap suster harus menyadari dirinya sebagai KKS yang berjuang terus-menerus dalam persekutuan dengan Allah Tritunggal, Keluarga Kudus dan umat Allah. Mati hidupnya KKS, mutu hidup KKS terletak dalam daya juang semua para suster untuk terus-menerus dan setia menghidupi kharisma, spiritualitas , visi, misi KKS dalam seluruh derap langkah perjuangannya, “ demikian Sr.Yosepha Bahkeetah, KKS menegaskan dalam sambutan menutup tridium.
Menatap fajar baru kehidupan, butuh semangat yang besar dan dilandasi dengan iman yang kuat, daya juang yang tinggi. Perziarahan hidup setiap suster berada dalam perziarahan hidup dalam kebersamaan sebagai Kongregasi. Maka semua suster, perlu bersama-sama memandang ke arah yang sama, agar searah, seiring selangkah menatap fajar baru kehidupan KKS mendatang. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar