Selasa, 05 April 2011

Profesional dalam Profesi Kaul


Kapitel yang merupakan puncak penghayatan hidup rohani para suster sudah berakhir. Berbagai aspek hidup religius yang dimunculkan, diendapkan, direflesikan, direnungkan secara mendalam selama masa berahmat ini, menjadi bagaikan buah bungaran yang dirangkai indah dan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.

Meski bukan sebuah akhir dari segalanya, Kapitel telah membawa angin baru pembaharuan hidup dalam persekutuan dengan Allah dan sesama.Atas nama cinta kepada Allah, perziarahan hidup ini mesti selalu diteropong dari prespektif Allah yang telah memanggil dan memilih hamba-hamba-Nya untuk ikut serta dalam perluasan Kerajaan-Nya di bumi ini.

Semua suster sadar, bukan perkara gampang juga bukan pekerjaan yang mudah. Mempersembahkan diri pada Allah mengisyaratkan harus memiliki disposisi batin yang terbuka lebar untuk dilewati dan dicurahi rahmat oleh Tuhan. Sekaligus menempatkan Allah dan kehendak-Nya di atas segalanya, manut, nurut, patuh dan taat yang tidak sekadar mau tetapi harus berlandaskan atas kasih yang besar pada Allah.

Harapan dan impian bersama telah tertuang dalam keputusan dan rekomendasi. Semua merupakan pekerjaan rumah selama empat tahun. Lalu apa yang mesti lebih dahulu diselesaikan sebelum yang lainnya? Seperti seorang guru profesional yang memberi PR pada muridnya menurut intensitas bobot soal, demikian pula, para suster diharapkan bersikap proaktif dan selektif serta tahu memprioritaskan mana yang terpenting dan harus didahulukan dan menjadi pembuka jalan untuk mempermudah langkah selanjutnya.

Menurut Sr.Yoanna, KKS, abdi Tuhan yang terpilih sebagai Pemimpin Umum KKS periode 2011 – 2015 ini, dalam kata sambutan perdana saat Perayaan Ekaristi usai kapitel menegaskan bahwa yang terpenting adalah beriman, memiliki kasih sejati pada Tuhan dan kecintaan yang besar pada Kongregasi yang harus diwujudkan secara bersama. Maka semua suster perlu bersatu dalam kesatuan cinta dan kebenaran. Dalam jalan kebenaran, kita percaya, pasti berada bersama dalam jalan Tuhan dan kehendak-Nya. Bersama dan bersatu dalam kebenaran, kita pasti bisa.

Bapak Uskup Pangkalpinang, Mgr, Hilarius Moa Nurak, SVD dalam kotbahnya pada misa penutupan Kapitel Umum mengharapkan agar para suster sungguh mengembangkan profesionalitas dalam profesi hidupnya sebagai religius. Hidup berkaul yang sering dinamakan profesi adalah sebuah profesi yang berarti orang-orang yang mengucapkan kaul atau profesi religius mengikatkan dirinya pada suatu tugas pengabdian atau profesi yang lebih profesional dari orang lain yang tidak memilih hidup religius.

”Kalau profesi religius sungguh-sungguh dihayati dalam seluruh aspek hidup seorang religius, maka akan kelihatan hasil buah yang melimpah, sehingga bentuk hidup ini semakin menampakan kesaksian hidup yang berakar dalam Kristus sebagai sumber, asal dan tujuan dan semakin menarik banyak kaum muda untuk memilih profesi hidup religius sebagai jalan hidup untuk mengabdi Allah dan sesama, tambahnya.

Usai perayaan Ekaristi, diadakan serah terima jabatan DPU lama Sr.Yosepha Bahkeetah, KKS kepada DPU baru Sr.Yoanna, KKS secara simbolik. Serah terima jabatan secara resmi dilangsungkan di biara pusat KKS pada Selasa, 15 Pebruari 2011.Proficiat untuk Dewan Pimpinan Umum KKS periode 2011 – 2015.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar