Bukan karena enggan merepotkan sesama.Bukan pula karena kurang tepat waktunya yang mepet baru selesai retret. Juga bukan karena tidak memiliki banyak teman di luar
Persis dalam retret yang baru selesai tema sentralnya adalah misteri Perayaan Ekaristi sebagai misteri penebusan Kristus bagi keselamatan manusia. Dalam Ekaristi tercakup semua yang menjadi sumber sukacita penebusan dan pengharapan, sumber dan puncak hidup beriman. Misteri Ekaristi merupakan misteri pemberian diri Kristus yang teristimewa dan tak terbatas. Misteri Ekaristi menghendaki pula agar semua yang terlibat mengambil bagian dalam misteri ini menjadi pribadi ekaristis, yang mampu memberikan, membagikan hidupnya bagi orang lain, bagi dunia.
Bagi Sr.Ella, demikian bisa dia disapa, memberikan diri yang terindah dan istimewa adalah kepada Tuhan sendiri, dalam seluruh penyerahan hidupnya. Ella sudah mempersembahkan diri kepada Tuhan lebih dari 25 tahun, dalam suka duka hidup di biara. Pemberian diri yang telah diwujudkan melalui pelayanan kepada sesama dalam aneka bentuk. Ella telah berkelana dari komunitas satu ke komunitas lain, dengan variasi tugas dan pelayanan. Semua itu telah diterima dengan sepenuh hati dan dijalani dengan sukacita.
Pelayanannya yang berada dalam biara sebagai sekretaris Kongregasi membuatnya tidak banyak keluar dan bergaul dengan banyak orang. Apapun pelayanan tidak jadi masalah, di dalam atau di luar, bahkan di mana saja tidak pernah boleh menjadi halangan untuk memuliakan Allah.
Suster yang sejak awal profesi perdana 25 tahun lalu memilih moto “Tuhanlah perisai dan kekuatanku ( Mazmur ), mencoba untuk sungguh-sungguh menghidupkan moto biblis ini dalam seluruh pelayanannya. Sejak awal, banyak berniat masuk biara banyak tantangan yang dialami, terutama dari luiar dirinya berupa ajakan dan bujukan untuk tinggalkan hidup membiara. Namun, Ella tetap bersikeras bertahan dengan satu kekuatan yang diperolehnya dari Tuhan sendiri. Tuhanlah yang melindungi, menudungi dan mengerjakan semuanya baginya dan dalam dirinya.
Kekuatan Tuhan sebagai perisai hidup inilah yang tetap menginspirasinya sampai hari ini untuk memberikan diri dalam pelayanan sesuai yang dipercayakan Tuhan kepadanya melalui Kongregasi. Proficiat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar