Selasa, 25 September 2012


Wajah  ceria penuh sukacita dengan senyum  manis  di bibir menghias  arakan keempat aspiran: Esti, Debrith, Petra dan Maria yang hendak menerima busana postulan. Meski baru  sebagai langkah awal untuk meniti hidup membiara, toh langkah penuh keyakinan mengisyaratkan keberanian mereka untuk melangkah maju dengan satu harapan, sekali maju tidak akan mundur.  Mereka telah menjalani masa aspiran  selama kurang lebih setahun di komunitas  St.Yosep dan komunitas  St.Theresia.  Pengalaman  hidup bersama para suster dalam komunitas  karya, menjadi masa indah yang telah mengantar mereka berani melangkah setapak lagi dalam masa pembinaan, menuju harapan dan cita-cita luhur.
RD.Pramodo yang memimpin Perayaan Ekaristi sore itu, 15 Agustus 2012  menyatakan turut gembira dan bersukacita bahwa di tengah hiruk pikuk dunia ini masih ada putri-putri yang bersedia mengikuti Kristus. “Segala yang baik dimulai dengan langkah kecil yang sederhana. Meski belum disapa suster, tapi busana putih sudah menjadi tanda yang membedakan dengan para gadis lainnya.Apa yang dicita-citakan perlahan-lahan terwujud melalui proses dan mesti diterima dengan gembira. Kalau tidak bisa merasa gembira dan bahagia, lebih baik tidak usah jadi suster. Menjawab panggilan Tuhan yang merupakan misteri, dengan tahap-tahap pembinaan yang harus dilalui, semuanya merupakan proses di mana Tuhan sendiri membentuk setiap pribadi untuk semakin sesuai dengan kehendak-Nya”, demikian ungkapnya dalam  homili yang sarat dengan guyon. Dalam Perayaan Ekaristi ini  juga, ada  upacara pembaharuan niat Sr.Marsella dan Pembaharuan kaul  Sr. Mariana, KKS.
Tidak ada acara digelar, hanya makan malam bersama. Namun, sebagaimana sudah tradisi bagi anak muda masa kini. Makanan  terasa hambar  kalau mata tidak dimanja dengan tontonan. Secara spontan masing-masing maju membawakan lagu, tarian  yang membuat suasana makan  malam dipenuhi dengan gelak tawa yang menggembirakan. Proficiat.***hm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar