Senin, 30 November 2009

AKU TELAH MENEMUKANNYA



Terpujilah Engkau yang menyatakan kehendakMU kepadaku, meski lewat bias-bias perasaan dan intuisiku.Terpujilah Engkau Allahku yang berkenan memperhatikan kelemahan dan ketidakberdayaanku, yang memapah aku kembali untuk menyembuhkanku. Terpujilah Engkau, Allahku, yang dari jauh memandangku, seperti memandang pemandangan indah buah karya kasihMu yang ajaib dan agung. Terpujilah Engkau yang menyingkapkan selubung-selubung rahasia hidupku perlahan-lahan , sampai waktu yang tepat aku mengakui. Terpujilah Engkau Allahku, yang sanggup mendugai hatiku dan mengantarku perlahan-lahan mengerti diriku sendiri dengan semua gelagatnya. Terpujilah Engkau Allahku, yang tidak membiarkan aku berjalan sendirian, menyusuri padang hidup yang luas dan panjang. Terpujilaj Engkau yang memperhatikan aku, seperti seorang ayah yang kelihatan duduk dima termenung tetapi matanya awas memperhatikan anak-anakna bermain. Terpujilah ENgkau Allahku yang merawat aku seperti seorang yang merawat aku, yang mengenakan aku pakaian, yang memandikan dan melap tubuhku, yang memperhatikan setiap sudut tubuhku dan menjamahnya. Terpujilah Engkau Allahku, yang mengenal dengan baik pikiran dan kehendakku. Yang tahu dengan jelas ke mana aku akan melangkahkan kaki, yang tahu kapan aku ingin berbaring dan kapan aku enggan pulang ke rumah. Oh… sungguh Engkaulah Allahku, yang sangat mengenal aku dan tahun juga kapan aku lapar dan ingin makan. Terpujilah Engkau Allahku, yang mengajari aku belajar dan berpikir. Yang kadang-kadang memaksaku untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah, yang hanya mengelus dada kala aku terlalu berani untuk melakukan yang tidak pantas. ENgkau Allahku yang diam, dan Cuma diam , berdiam diri kala aku memberontak dan memaksa diri untuk berlari bermain sendiri meski Engkau tahu itu tempat tidak nyaman untukku dan tidak pantas untukku. Engkau Allahku, yang menunggu aku lama, sabar menunggu aku dari perjalanan yang sia-sia, yang lama yang tidak ada kabar berita untukMU. Oh… terpujilah Engkau Allahku, yang selalu hadir, kala kuperlu, dan tiba-tiab sudah ada di depanku, siap menolongku , saat banjir besar melanda hidupku, saat aku bingung, ketika tahu bahwa jalan yang kulewati dengan susah payah dan sekian lama ternyata menuju jurang tinggi dan dalam. Engkau Allahku, yang tidak pernah memarahi aku, karena aku nakal dan nakal sekali, yang terlalu berani bermain di liang ular beludak, tanpa berpikir bahwa itulah sarang sengatan bisa dan bisa mematikan. Engkau Allahku, yang hanya bisa memasang alaram dalam benak dan hatiku, supaya sedikit sadar dan mau pulang kalau ada singnal yang membahayakan. OH…. Engkaulah Allahku, Allah yang datang menjemputku saat aku tidak tahu lagi untuk pulang… menejmput, merangkul dan menggendongku pulang. Yang Cuma bertanya dengan satu kalimat klise, yang tidak bisa kujawab : “ke mana saja kamu selama ini?” Yach…Engkaulah ALLAHKU, yang tidak bertanya lebih karena tidak mau aku jadi malu, sebab dengan melihatMU datang saja, aku sudah merasa bersalah. Terpujilah Engkau , ya Allahku, Allahku yang menyelamatkan aku berulang-ulang, dari setiap bahaya yang luar biasa besar dan bencana dalam hidupku. Engkau Allahku yang selalu ADA, ADA dan hadir ketika kuteriak meminta tolong, atau ketika aku hanya melapor bahwa aku lelah, aku lemah, aku lapar, aku haus, aku pening, aku stress, aku malas, aku bodoh atau sekadar mengatakan aku ingin pergi bermain bersama kawn-kawaku. Engkau Allahku, Allahku yang selalu ada dalam kesadaranku, dalam keyakinan dan imanku.Allahku yang setia menungguh aku di rumah, yang tidak akan pernah tertidur.Allahku yang selalu terjaga dan menyelidiki di mana aku berada, ke mana aku pergi, dengan siapa aku berteman, siapa saja temanku dan apa saja yang kukerjakan. Engkau Allahku, yang sebenarnya tidak rela aku pergi jauh-jauh dariMu, tetapi yang tidak sampai hati melarangku karena terlalu menyayangiku dan tidak tega melihat air mataku. Terpujilah Engkau ya Allah, Allahku, yang setiap kali mengutus pesuruh-pesuruhMu untuk mengabarkan keadaanMu dan memberitahu aku bahwa kerinduanMU tak terbendung , bahwa Engkau sudah lama sekali menunggu aku pulang. Bahwa Engkau ALLAHKU, “yang rapuh” yang tidak bisa bertahan sendirian tanpa aku yang Kausayangi di sampingMU, yang memenuhi pikiranMu dengan diriku, yang setiap kali makan, ingat apakah aku sudah makan, yang tidak ingin aku diperdaya atau ditipu orang dan dimangsa binatang buas. Engkaulah ALLAHku, Allahku, yang tidak banyak pertimbangan, ketika tahu aku sakit, segera…sungguh segera datang dan menjengukku, menjamah dan merawatku. Oh… Engkaulah Allahku, yang setia, sangat setia dan penyayang, melebihi segala ayah di bumi, semua ibu di muka bumi, melebihi semua induk binatang yang mencintai anak-anaknya, melebihi seorang suami yang mencintai istrinya, melebihi seorang istri yang mencintai suaminya, melebihi seorang ibu yang mencintai anaknya. Engkaulah Allahku, yang dapat berbuat apa saja yang Kaumau, tetapi yang memilih membiarkan aku belajar sendiri, mendengar sendiri, melihat dan mengalami sendiri dan melakukan sendiri. Terpujilah Engkau Allahku, Allah yang diimani ayahku, yang padaMu dia bertumpu, berharap , berdoa dan menyerahkan anak-anaknya. Engkaulah Allah ayahku, yang padaMU dia berteriak minta tolong dan menyebut nama anaknya satu persatu serta menyerahkannya padaMu untuk dijaga dan disayang. OH..Engkau Allahku, tidak sekadarn Allah ayahku Martinus, atau Allah ayahku Yakub atau Abraham, atau Allah tetangga dan guruku, atau Allah yang dikotbahkan oleh imam-imammu yang kudus. Sesungguhnya Engkau ALLAHKU, Allahku yang menamaiku aku, yang member aku nama bagus, yang mengandungkan dan melahirkan aku, yang menyusui dan memberi aku minum, yang menjagaku dari segala bahaya, yang telah mengajar aku berbicara, makan dan berjalan. Engkau juga Allahku, yang mengajarku bagaimana menghadapi musuh dan bagaimana mencintai. Engkau Allahku yang menurunkan sifat dan kehendakMu padaku, yang sabar menunggu sampai hari ini, saat ini, kapan aku berjalan untuk melakukan suruhanMu yang dari dulu itu, sudah kusampaikan, yang tahu kalau aku berpura-pura tidak tahu apa-apa, Allahku yang tahu, kalau aku sengaja melarikan diri, sengaja berlama-lama di tempat orang, dan sengaja tidak pulang-pulang. Engkau juga ALLAHku yang tahu,bahwa aku sangat membutuhkanMu, bahwa aku sebenarnya tidak bisa sendiri, tetapi pura-pura bisa dan pura-pura mendiri. Engkau ALLAHku, yang tahu kalau aku bisa, sungguh bisa melaksanakan apa yang Kau mau, ENgkau Allahku, yang tahu bahwa aku sanggup tetapi enggan dan malas dan terlalu manja , tidak tekun dan pandai melawanMu. Oh… terpujilah Engkau Allahku, Allahku yang hidup, kudus, setia.Allahku yang sabar dan penyayang dan mencintaiku, sampai menderita, Allahku yang menderita karena terlalu mencintaiku. Pangkalpinang, Fri, 25 Sep 2009 07.10 WIB terinspirasi dari LUk 9 : 18 – 22 Pengakuan Petrus. ( dari resume refleksi pribadi H.Martine)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar