“Prak gedebraaak” salah satu bunyi yang menyadarkan aku bahwa si sombong terlalu percaya diri”
Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 17.15 WIB. Si sombong bersama rombongan pergi menuju rumah Tuhan untuk menunaikan ibadat mingguan. Si sombong bersama rombongan menempuh perjalanan ke gereja dengan sepeda mini. Ketika mulaui memegang sepeda untanya, si sombong mulai berpikir, inilah saatnya aku mau menunjukkan sikapku bahwa aku juga tidak gengsi naik sepeda.Jarum jam terus berputar menunjukkan waktu semakin dekat misa dimulai.Si sombong mengayuh sepeda dengan riang gembira.
Dalam perjalanan hampir si sombong selalu menunjukkan kebolehannya dengan melepaskan tangan sebelas seraya menggoyangkan badan tanda bahwa ia tetap energik meski sudah lama tidak mengendarai sepeda. Misa dimulai.Dengan napas tak beraturan serta keringat bercucuran si sombong mengikuti misa dengan baik. Si sombong mengikuti misa dengan hati yang sombong. Misa selesai, si sombong dan rombongan pulang ke rumah.
Di tengah jalan si sombong kembali beraksi menunjukkan kebolehannya, melepaskan sebelah tangan seraya mengayun-ayunkan buku doa yang dibawanya. Untuk ketiga kalinya si sombong menunjukkan kebolehannya dengan menyebrang jalan yang bukan jalurnya.Si sombong yakin bahwa dirinya mampu untuk mengatasi untuk mengatasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Bertepatan ketika si sombong menyusuri jalur jalan lain, ia mulai merasa adanya teguran halus dalam hati : “turun saja, jalan kaki”. Tetapi sisi lain hati si sombong menjawab : “ ah, jalanan sepi, kok disuruh berjalan, tak mau ah”. Si sombong tetap mengayuh sepedanya.
Tiba di persimpangan jalan terdengar suara : “ praak, gedebrak”. Si sombong terkejut dan bertanya : “ada apa ,ya?”.Sejenak kemudian si sombong baru sadar bahwa dirinya jatuh terbanting di jalan, terluka dan sakit sekali. Dalam kesakitan si sombong sadar bahwa dosa kesombongan membawa sengsara belaka. Kini si sombong dalam keadaan tak berdaya, hari-hari dilalui dengna merenung dan berkata “ Tuhan, ampunilah aku” sembari menunggu waktu menyembuhkan luka dan sakit karena sombong.*** vita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar