Jumat, 01 Oktober 2010

TAK BERDAYA


 

Wahai semua sahabatku

Burung  di udara berkicau riang

Bumi dan alam memancarkan keindahan

Semua sahabatku menari bersukaria

Duhai  sahabatku

Betapa aku rindu bersamamu

Menari, menyanyi dan bersukaria

Bagaikan burung yang  berkicau riang

Semua kerinduanku setiap saat

Menanti datangnya sang  mentari

Mengangkat aku ke gunung yang tinggi

Menyapa dan menghibur aku

Wahai sahabatku

Sampai kapan aku menunggu

Sang mentari yang datang

Memberi  saluran  kehidupan

Duhai sahabatku

Lihatlah aku

Yang tak sanggup berbuat sesuatu yang lebih

Badanku lemah, letih, lesu, nyeri

Kerinduan demi kerinduan

Membayang  di  pelupuk mataku

Sampai kapan

Hidup dalam ketakberdayaan ini. *** Vitalis

 

 

 

 

 

Tuhan,

Engkau menganugerahkan aku hidup

Kau limpahi aku dengan rahmat-Mu

Kau  hujani  dengan mukjizat-Mu

Kau sirami dengan cinta-Mu

            Kehadiran-MU senantiasa kurindukan

            Sapaan-Mu menggema dalam diriku

            Manakala aku tinggal dalam Engkau

            Tuhan, ini aku, terimalah aku

Perlahan kubuka pintu hatiku

Kubiarkan Engkau masuk

Kubiarkan apapun yang Kaulakukan

Menurut kehendak-Mu terjadilah

            Kunikmati sentuhan kasih-Mu

Kurasakan belaian cinta-Mu yang mesra

Kupandang  kelembutan-Mu

Yang menyadarkan bahwa aku milik-Mu

Terimalah persembahan diriku

Sebagai  hadiah   terindah untuk-Mu

Jadikan aku mutiara-Mu

Yang indah bagi-Mu.*** Vitalis

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar